KUTIM – Desa Mata Air, Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur, berkonstrasi membangun infrastruktur dasar dan fasilitas publik sebagai bagian dari komitmen mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Desa Imam Adiatno menjelaskan salah satu fokus utama di tahun 2025 adalah penyelesaian program Sistem Pengelolaan Air Minum Berbasis Masyarakat (SPAM-BM), yang menjadi kebutuhan vital warga.
“SPAM-BM sudah berjalan sekitar 60 persen. Diperkirakan akan selesai dan dinikmati masyarakat pada tahun depan, tahun 2026,” ujar Imam, Kamis (13/11/2026).
Dia menjelaskan, sebagian anggaran pembangunan SPAM-BM bersumber dari dana bankeususdes yang baru diterima pada akhir tahun 2025.
Kondisi itu menyebabkan sebagian pekerjaan harus dilanjutkan pada tahun berikutnya.
Namun, ia optimistis proyek tersebut bisa rampung sesuai target.
Jika selesai, sistem pengelolaan air minum ini akan mengalirkan air bersih ke sekitar 200 rumah warga yang selama ini masih bergantung pada sumber air sumur dan tadah hujan.
Menurut Imam, keberadaan SPAM-BM tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Air bersih yang mudah diakses diharapkan dapat mengurangi beban rumah tangga, sekaligus mendukung aktivitas ekonomi kecil yang bergantung pada ketersediaan air, seperti warung makan dan usaha laundry rumahan.
“Air bersih ini kebutuhan utama. Kalau sudah terpenuhi, masyarakat bisa lebih produktif. Jadi bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal peningkatan kesejahteraan,” katanya.
Selain fokus pada sektor air bersih, Imam menyebut pemerintah desa juga tengah menyiapkan dua program strategis lain untuk tahun depan, yakni pembangunan UMKM Center dan Sport Center.
UMKM Center direncanakan menjadi pusat kegiatan ekonomi warga dengan menyediakan ruang produksi, pelatihan, dan pemasaran produk lokal.
Sedangkan Sport Center akan difungsikan sebagai sarana olahraga dan kegiatan sosial masyarakat, guna memperkuat interaksi warga serta menumbuhkan minat generasi muda terhadap aktivitas positif.
“Kami ingin Desa Mata Air tidak hanya maju secara infrastruktur, tapi juga kuat di sektor ekonomi dan sosial. Semua program ini bagian dari upaya membangun desa yang mandiri dan berdaya saing,” jelas Imam.
Dia menegaskan, seluruh pembangunan dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan kebutuhan prioritas masyarakat dan kemampuan anggaran desa. Pemerintah desa juga membuka ruang partisipasi warga dalam setiap tahap perencanaan agar pembangunan berjalan transparan dan tepat sasaran.
Dengan langkah-langkah tersebut, Desa Mata Air diharapkan menjadi contoh desa yang tumbuh seimbang antara kemajuan fisik, ekonomi, dan sosial, serta mampu meningkatkan kualitas hidup warganya secara berkelanjutan. (adv)










