Kepala Bappeda Kutim Sampaikan Salah Satu Isu Strategis Sektoral

Advertorial, Daerah730 Dilihat

KUTAI TIMUR – Kutai Timur, merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Kalimantan Timur, kaya akan Sumber Daya Alamnya (SDA). Ketergantungan pada sektor SDA menjadikan hal tersebut tantangan bagi pemerintah dan masyarakat kabupaten Kutai Timur.

Mengatasi hal demikian, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutai Timur, Noviari Nur mengatakan perlu untuk menerapkan strategi pembangunan ekonomi.

“Ketergantungan kue ekonomi pada SDA, terutama batu bara,” ucap Noviari Nur saat dikonfirmasi, Senin (20/5/2024).

Tak hanya itu, hirilisasi produk juga harus menjadi prioritas dengan menjadikan produk lokal menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Dengan strategi tersebut pendapatan daerah bisa ditingkatkan.

“Termasuk hilirisasi produk harus menjadi prioritas. Dengan mengolah produk lokal menjadi produk yang lebih bernilai tambah, Kutim bisa tingkatkan pendapatan lokal, bisa juga mengurangi ketergantungan di ekspor bahan baku,” ungkapnya.

Selain itu, pembangunan Katalisator Ekonomi (KEK-Maloy) dapat membantu meningkatkan daya saing daerah di pasar global. Selanjutnya, optimalisasi potensi IKN (Industri Kreatif Nasional) terhadap Kabupaten Kutai Timur juga perlu diperhatikan.

“Dengan mengembangkan sektor ini, masyarakat setempat dapat memanfaatkan peluang bisnis yang ada dan menciptakan lapangan kerja baru,” terangnya.

Lebih jauh ia menuturkan bahwa Investasi dan penanaman modal juga merupakan faktor penting dalam strategi pembangunan ekonomi di Kutim.

“Dengan menarik investasi asing dan domestik, kita bisa mengembangkan infrastruktur ekonomi dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat,” tuturnya.

Selain itu, pengembangan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) Unggulan juga perlu diperhatikan. Dengan memiliki BUMD yang kuat, Kutim dapat mengendalikan sektor-sektor strategis seperti pertambangan dan pariwisata.

“Untuk mencapai tujuan ini, optimalisasi anggaran daerah untuk peningkatan sektor ekonomi unggulan, strategis, dan prioritas juga perlu dilakukan. Selain itu pengembangan produk UMKM,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *