KUTAI TIMUR – Menjelang Hari Raya Idul Adha, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) intensif melakukan pemeriksaan kesehatan hewan Qurban. Kepala DTPHP Kutim Dyah Ratnaningrum melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh. Antonius Kurniawan Dewanto, menyatakan bahwa pemeriksaan antemortem sedang berlangsung.
Pemeriksaan antemortem ini mencakup evaluasi visual dan fisik hewan, termasuk memeriksa tanda-tanda penyakit, kondisi kulit, mata, hidung, dan sistem pernapasan.
“Hari ini tim kami melakukan pemeriksaan antemortem atau pemeriksaan sebelum dipotong, sekaligus menghitung jumlah sapi,” ungkap Antonius pada Senin, (10/6/2024).
Setelah pemeriksaan, sapi-sapi akan diberikan surat keterangan kesehatan dari dinas. Namun, jumlah pastinya masih dalam proses pengumpulan data karena sapi kurban masih terus diimpor dari berbagai daerah.
“Data pastinya belum masuk semua. Kami melakukan pemeriksaan di 18 kecamatan sejak Senin,” tambah Antonius.
Sebagian besar sapi Qurban diimpor dari NTB dan Sulawesi, dengan pengiriman terbaru datang ke Samarinda dan diperkirakan juga akan masuk ke Sangatta. Mengenai potensi lolosnya sapi berpenyakit, Antonius menegaskan bahwa sapi kurban yang dipilih semuanya sehat. Jika ada penyakit, segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Sapi kurban dipilih dari sapi-sapi yang sehat, jadi kemungkinan sakit sangat kecil. Kalau pun ada, biasanya hanya cacingan, yang tidak membahayakan karena akan diketahui saat disembelih dan diperiksa lebih lanjut,” jelasnya.
Antonius menambahkan bahwa pihaknya juga tidak mengimpor sapi dari Pulau Jawa karena adanya indikasi penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) di wilayah tersebut.
“Dengan upaya ini, DTPHP Kutim memastikan bahwa hewan kurban yang akan disembelih pada Hari Raya Idul Adha dalam kondisi sehat dan layak, memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang melaksanakan ibadah qurban,” tandasnya.
