KUTIM – Komitmen Disdikbud Kutai Timur (Kutim) dalam memperkuat literasi sejarah Islam semakin terlihat melalui penyelenggaraan pameran miniatur perjalanan Nabi dan Rasul di Masjid Agung Al-Faruq Sangatta.
Menurut Kabid Kebudayaan Disdikbud, Padliansyah, seluruh miniatur, replika, dan ilustrasi perjalanan Nabi yang dipamerkan kini telah menjadi aset daerah.
Dia menegaskan koleksi tersebut akan diserahkan kepada pengurus Masjid Agung untuk dijadikan sarana edukasi jangka panjang.
Dia menilai pendekatan visual melalui miniatur sangat efektif untuk menarik minat pelajar mempelajari sejarah Islam, terlebih Kutai Timur sendiri memiliki rekam jejak perkembangan Islam yang panjang.
Selain itu, Disdikbud Kutim juga memperkuat edukasi lewat jalur digital. Video sejarah Islam di Kutai Timur, hasil produksi talenta lokal, menjadi salah satu konten yang ikut dipamerkan.
Ke depan, Disdikbud akan mengembangkan konten tersebut menjadi film dokumenter dan animasi untuk menarik generasi muda.
“Lulusan Kutai Timur yang punya kemampuan membuat film dokumenter dan animasi itu sudah banyak, dan kami akan memberdayakan mereka,” jelas Padliansyah.
Dia berharap integrasi antara pameran, digitalisasi, dan pengembangan wisata religi dapat menjadikan Masjid Agung Al-Faruq sebagai pusat literasi sejarah Islam terbesar di Kutai Timur. (adv)












