Penderita Penyakit HIV-AIDS di Palopo Melonjak, Dinkes Ajak Relawan Kolaborasi

Kesehatan921 Dilihat

PALOPO – Penderita penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada tahun 2023 mencapai 148 kasus. Sementara untuk tahun 2024 telah ditemukan 5 kasus pada bulan februari lalu.

148 penderita (HIV) Tahun 2023, kasus baru di tahun 2024 sampai Februari itu ada 5,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo, Irsan Anugrah kepada Indeks Media, Senin (25/3/2024).

Irsan mengatakan pihaknya saat ini gencar melakukan program yaitu promosi kesehatan dan pendampan kelompok-kelompok yang rentan terkena penyakit HIV.

“Kita akan terus melanjutkan program tahun sebelumnya. Kegiatan sebelumnya itu kita sudah aktif melakukan promosi kesehatan dan kemudian pendampingan di kelompok-kelompok beresiko,” katanya.

Irsan mengatakan, penyebab menularnya penyakit HIV-AIDS tersebut dikarenakan adanya hubungan seks bebas yang dilakukan oleh masyarakat. Tak hanya itu pengguna narkotika juga rentan terkena penyakit tersebut.

“Penyebab dasarnya ini hubungan seks bebas, penggunaan narkoba. Itukan salah satu perilaku-perilaku yang beresiko atau berpotensi besar terkait kontribusi dalam peningkatan kasus HIV-AIDS,” ungkapnya.

Lebih jauh ia mengatakan bahwa penyakit tersebut adalah penyakit yang ditularkan oleh virus dengan metode penularannya melalui darah dan cairan vagina maupun sperma pada kelamin laki-laki.

“Penyakit HIV-AIDS ini adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Penularannya itu melalui darah, cairan vagina-sperma. Makanya itu kita mengimbau juga, setiap ada pasangan, kemudian melakukan hubungan seks yang aman dan tidak menggunakan narkoba,” terangnya.

Dalam menekan angka penderita penyakit itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo, mengajak komunitas relawan berkolaborasi dalam melakukan pendampingan tersebut. Tak hanya komunitas relawan sejumlah LSM dan Aktivis yang bergerak di bidang pemberantasan HIV-AIDS juga diajaknya dalam kolaborasi program kegiatan itu.

“Dalam kegiatan pendampingan, kita berkolaborasi dengan komunitas dengan penjangkau (LSM dan Aktivis) yang bergerak di bidang pemberantasan penyakit HIV-AIDS. Kita juga terus melakukan gerakan-gerakan pemeriksaan kesehatan bagi kelompok beresiko juga,” tuturnya.

Ia berharap, dengan adanyan tim kolaborasi yang terbentuk tersebut, kegiatan pemeriksaan kesehatan bagi kelompok yang rentan terinfeksi dapat lebih dimassifkan.

“Jadi harapan kita dengan massifnya ini kegiatan pemeriksaan kesehatan kelompok beresiko akan makin banyak lagi terjaring penderita baru,” tambahnya.

Ia mengaku, capaian peningkatan diketahuinya warga yang mengidap penyakit tersebut juga tidak terlepas karena kehadiran Komunitas, LSM dan juga aktivis yang bertugas memerangi lonjakan kasus HIV-AIDS ini.

“Satu kesyukuran kita di kota palopo, karena kita melibatkan beberapa komunitas, LSM dan Aktivis-aktivis, kita punya capaian sasaran HIV-AIDS itu tinggi karena banyak yang terjaring. Kalau banyak yang terjaring seperti ini, resiko-resiko penularan ke pasangannya itu bisa kita minimalisir lagi, karena kita sudah melakukan pendampingan penderita,” harapnya.

Dalam penanganan penyakit tersebut ia mengakus kesulitan dalam mengungkapnya. Hal itu dikarenakan stigma yang lahir dari masyarakat merasa malu dan takut memeriksakan kesehatannya.

“Karena dalam penanganan wabah penyakit itu temuan kasus penting, apalagi terkait HIV-AIDS. HIV-AIDS ini stigma yang ada di masyarakat ini luar biasa, orang itu malu atau takut untuk periksakan kesehatannya dan ini penting,” ujarnya.

Kendati demikian, dengan kasus yang ada, ia menyarankan bagi penderita penyakit menular tersebut untuk rutin memeriksakan perkembangan kesehatan dan juga terus konsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter.

“Kemudian penderita juga ini kita jaga untuk tetap produktif dengan rutin memeriksakan kesehatannya dan rutin minum obat. Kita juga aktif melakukan kegiatan penyuluhan di sekolah-sekolah, dan kemudian kelompok masyarakat,” pungkasnya. (Ar/Wd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed