SANGKULIRANG — Suasana penuh suka cita menyelimuti Desa Mandu Dalam, Kecamatan Sangkulirang, saat warga menggelar Panen Raya yang dirangkaikan dengan peletakan batu pertama pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Dua momentum penting ini menjadi simbol rasa syukur atas hasil bumi sekaligus menandai komitmen masyarakat menuju ruang hidup yang lebih sehat, nyaman, dan lestari.
Acara tersebut dihadiri oleh Asisten Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setkab Kutai Timur, Poniso Suryo Renggono, yang hadir mewakili Bupati Kutai Timur.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kekompakan warga serta semangat membangun desa yang ditunjukkan masyarakat Mandu Dalam.
“Panen raya ini bukan hanya soal hasil pertanian, tetapi simbol dari kerja keras dan kebersamaan masyarakat. Saya juga sangat mengapresiasi dimulainya pembangunan RTH, yang mencerminkan komitmen desa terhadap lingkungan dan ruang sosial yang sehat,” ungkap Poniso.
Ruang Terbuka Hijau yang dibangun akan menjadi ruang publik yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat dari anak-anak hingga lansia sebagai tempat berkumpul, bermain, bersosialisasi, serta mendukung aktivitas ekonomi warga melalui pengembangan UMKM lokal.
Poniso juga menekankan bahwa tren back to nature atau kembali ke alam kini semakin diminati masyarakat.
Hal ini menurutnya menunjukkan adanya pergeseran nilai dan gaya hidup masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya ketenangan, keaslian dan keberlanjutan di tengah tekanan kehidupan urban dan teknologi modern.
“Desa-desa yang memiliki kekayaan alam, budaya lokal, dan kearifan tradisional kini menjadi destinasi yang diminati. Agrowisata, ekowisata, dan wisata edukasi lingkungan menjadi daya tarik utama. Ini peluang besar bagi Mandu Dalam,” ujarnya.
Lebih dari sekadar pembangunan fisik, konsep ini juga dinilai dapat mendorong pemberdayaan masyarakat desa, memperkuat ekonomi lokal, serta melestarikan budaya dan lingkungan secara berkelanjutan.
Komitmen Daerah terhadap Ruang Hijau
Senada dengan itu, Plt. Camat Sangkulirang, Cipto Buntoro, menyebut pembangunan RTH di Desa Mandu Dalam merupakan langkah nyata dalam mendukung visi pembangunan berkelanjutan Kabupaten Kutai Timur.
“RTH ini bukan hanya memperindah desa secara estetika, tapi juga menjadi sarana yang mendukung kualitas hidup masyarakat. Program ini juga mendukung penuh visi Bupati Kutim untuk menghadirkan minimal satu RTH di setiap desa,” jelasnya.
Ia berharap pembangunan RTH ini dapat menjadi pemicu semangat bagi desa-desa lain untuk lebih peduli terhadap pelestarian lingkungan dan penataan ruang publik yang inklusif dan ramah masyarakat.
Sementara itu, Kepala Desa Mandu Dalam, Rahmat, menjelaskan bahwa acara panen raya sekaligus pembangunan RTH ini merupakan hasil musyawarah warga yang telah dirancang sejak awal tahun.
“Tahap awal pembangunan RTH akan segera dimulai dengan melibatkan tenaga kerja lokal dan gotong royong masyarakat. Ini bukan sekadar proyek desa, tapi cita-cita bersama yang ingin kami wujudkan,” ungkapnya.
Rahmat juga menyampaikan harapan besar masyarakat Desa Mandu Dalam kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Timur terkait peningkatan infrastruktur jalan dari Desa Peridan menuju Mandu Dalam.
“Letak desa kami sangat strategis karena menjadi jalur utama penghubung wilayah utara dari Berau menuju Sangatta. Dengan perbaikan jalan, potensi desa akan lebih maksimal dan ekonomi warga pun akan meningkat,” tegasnya.
Panen raya dan peletakan batu pertama pembangunan RTH di Mandu Dalam bukan hanya mencerminkan keberhasilan pertanian, tetapi juga tekad warga membangun desa yang mandiri, berdaya dan berkelanjutan.
Dengan sinergi antara masyarakat, pemerintah desa, dan Pemkab Kutim, Mandu Dalam optimis melangkah menuju masa depan yang lebih hijau, sehat, dan sejahtera.