KUTIM – Warga Kecamatan Batu Ampar, Kutai Timur (Kutim), tengah menanti hadirnya terang di tengah gelap malam.
Setelah bertahun-tahun mengandalkan genset, kini PT PLN menargetkan pada tahun 2026 seluruh wilayah Batu Ampar akan menikmati aliran listrik selama 24 jam penuh.
Camat Batu Ampar, Suriansyah Mutul, mengungkapkan bahwa progres pembangunan jaringan listrik telah menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Saat ini, pengiriman material seperti tiang listrik dan truk cor tengah dilakukan dari Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara, menuju Batu Ampar, dengan pengawalan aparat TNI dan Polri.
“Jalur tiang dan kabel listrik membentang sekitar 4,5 kilometer dari Kecamatan Muara Bengkal hingga Batu Ampar, melewati Desa Mawai Indah, Mugi Rahayu, dan Beno Harapan. Sekitar 5.000 jiwa akan menerima manfaat dari jaringan listrik ini,” ujarnya, Kamis (13/11/2025).
Pembangunan ini turut didukung sejumlah perusahaan sekitar, seperti PT Telen yang membantu membersihkan jalur pemasangan jaringan. “Mereka hanya meminta penandaan dari pihak PLN dan kecamatan untuk langsung ditindaklanjuti,” katanya.
Pemasangan tiang ditargetkan selesai pada Desember 2025, disusul pemasangan kabel pada Januari 2026.
Bila sesuai jadwal, masyarakat Batu Ampar bisa menikmati listrik 24 jam sebelum Idul Fitri 2026.
Warga pun antusias. Rasmani (42), warga Mugi Rahayu, mengaku sudah lama menantikan kehadiran listrik PLN.
“Kalau malam kami sering hemat solar, jadi lampu dimatikan lebih awal. Anak-anak belajar pakai lampu cas. Kalau nanti listrik PLN sudah masuk, rasanya seperti mimpi, bisa terang terus,” katanya.
Senada, Arifin (33), pemilik warung di Beno Harapan, menilai listrik 24 jam akan mendorong ekonomi lokal.
“Kalau ada listrik 24 jam, saya bisa jualan es, nyalain kulkas, usaha bisa tambah maju,” ucapnya.
Menurut Suriansyah, pembangunan ini bukan sekadar proyek teknis, tapi simbol keadilan pembangunan. “Kami ingin warga Batu Ampar benar-benar merasakan manfaat pembangunan, bukan hanya di kota, tapi juga di desa,” tegasnya. (adv)







