Metode Berubah, Seleksi Paskibraka 2024 Beralih ke Sistem Daring

Advertorial416 Dilihat

KUTAI TIMUR – Seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tahun ini menggunakan metode seleksi yang sebelumnya dilakukan secara manual kini beralih ke sistem daring atau online. Hal itu sesuai dengan aturan baru dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Perubahan ini tidak hanya mengubah metode seleksi, tetapi juga memperkenalkan sejumlah standar baru yang lebih ketat dan transparan.

Proses seleksi, yang dikelola oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) di setiap daerah, bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan integritas proses seleksi.

Metode seleksi mencakup serangkaian tes yang ketat, termasuk tes samapta fisik, tes kesehatan lengkap (MCU), tes wawasan kebangsaan, wawancara, minat bakat, dan tes kepribadian. Di tingkat nasional, beberapa tahapan tes dihilangkan untuk efisiensi, namun tetap menjaga kualitas seleksi. Data hasil seleksi yang sudah dikirim secara daring pun tak bisa diutak-atik oleh panitia lokal.

Salah seorang siswa yang berhasil melalui proses seleksi ketat ini adalah Sunnu Wahyudi, siswa kelas 11 SMK Negeri 2 Sangatta Utara. Sunnu terpilih menjadi anggota Paskibraka Nasional 2024, mewakili Kalimantan Timur (Kaltim).

Keberhasilan Sunnu diumumkan melalui surat resmi bernomor 55/PE.00.04/06/2024 yang dikirimkan oleh Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila pada 21 Juni 2024.

Hapiah, Kepala Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan, Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Agama Badan Kesbangpol Kutim, menjelaskan bahwa terkait seleksi yang melibatkan Sunnu, pihaknya hanya diminta oleh panitia seleksi tingkat Provinsi Kaltim dan BPIP untuk menyiapkan kelengkapan administrasi siswa bersangkutan, untuk mengikuti seleksi Paskibraka tingkat nasional.

“Kami tidak melakukan hal-hal di luar prosedur yang telah ditetapkan. Semua yang kami lakukan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku,” ujar Hapiah.

Menurut Hapiah, pengumuman lolosnya Sunnu disampaikan secara resmi oleh BPIP melalui surat, dan pihak Kesbangpol Kutim hanya menunggu hasil tersebut untuk kemudian disampaikan kepada siswa dan keluarganya.

Di Kutim, perubahan sistem seleksi menjadi daring mulai dari pendaftaran hingga tes yang dilakukan di laboratorium komputer, dilaksanakan bekerja sama dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kutim. Sistem baru ini diyakini dapat mengurangi potensi kecurangan dan memastikan bahwa hanya calon terbaik yang terpilih.

“Sistem seleksi baru ini menuntut transparansi dan keadilan dalam setiap tahapan seleksi,” tambah Hapiah.

Dengan transformasi ini, proses seleksi Paskibraka diharapkan menjadi lebih objektif dan akuntabel, memastikan bahwa para pemuda yang terpilih benar-benar layak dan siap mengemban tugas sebagai bagian dari Paskibraka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *