Wabup Kutai Timur Umumkan Rencana Pembangunan Pabrik Padi di Sangatta Selatan

Advertorial, Daerah557 Dilihat

KUTAI TIMUR – Wakil Bupati (Wabup) Kutai Timur, Kasmidi Bulang, mengungkapkan rencana pembangunan pabrik padi di Kecamatan Sangatta Selatan. Pernyataan ini disampaikan usai mengikuti panen raya di daerah tersebut pada Jumat (14/06/2024).

“Kami sudah berkoordinasi dengan dinas terkait pembangunan pabrik padi yang akan mengubah padi menjadi beras di Kutim,” ungkap Kasmidi.

Pembangunan pabrik ini akan diinisiasi oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kutim dan dijadwalkan mulai pada tahun ini. Pabrik tersebut dirancang untuk mencakup proses penggilingan padi, penjemuran, hingga pengepakan dalam satu lokasi.

“Pabrik itu nantinya mulai dari penggilingan padi, penjemuran sampai pengepakan padi dalam satu tempat,” jelasnya.

Kecamatan Sangatta Selatan dipilih sebagai lokasi pembangunan pabrik padi yang akan memproduksi beras premium, mengingat daerah tersebut memiliki area persawahan yang luas.

Sebagai Ketua DPD Perhiptani Kutim, Kasmidi menekankan pentingnya modernisasi pertanian di Kutai Timur. Ia menginginkan sektor pertanian di wilayah ini lebih maju dengan teknologi yang memadai, terutama teknologi pasca panen yang masih menjadi kendala bagi para petani.

“Banyak sekali keluhan dari kelompok tani mengenai teknologi pasca panen yang sangat dibutuhkan di Kutim,” ucapnya.

Ketua kelompok tani Sumber Makmur, Syafaruddin Jafar, menyampaikan berbagai kendala yang dihadapi petani saat ini. Salah satu kendala utama adalah kurangnya mobil pemanen padi, serta masalah pengaliran air yang menyebabkan banyak sawah tidak bisa dikelola secara maksimal.

“Kami minta bantuan mobil pemanen padi, itu yang jadi kendala kami saat panen. Kami juga terkendala pengaliran air, makanya banyak sawah yang tidak maksimal,” ungkap Syafaruddin.

Meskipun menghadapi berbagai kendala, Syafaruddin mengungkapkan bahwa produksi panen dari kelompok taninya telah meningkat empat kali lipat dari sebelumnya. Saat ini, dalam satu hektar sawah, kelompok tani dapat memanen hingga 4 ton padi.

Syafaruddin berharap pemerintah dapat terus mendukung masyarakat dan kelompok tani untuk meningkatkan produksi padi lokal di Kutim.

“Kami berharap pemerintah selalu bersama masyarakat dan kelompok tani untuk meningkatkan produksi padi lokal di Kutim,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *